Surabaya, 19 Desember 2023 - Sebuah insiden gendam bermodus santunan yatim piatu kembali menggegerkan warga Surabaya.
Kali ini, seorang emak-emak asal Surabaya harus merasakan kesialan setelah tindakannya terungkap oleh pihak berwajib. Praktik gendam tersebut tidak hanya mengecewakan warga, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap upaya sosial yang seharusnya memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Peristiwa
ini melibatkan seorang perempuan yang diketahui sebagai Siti Rahmawati (35),
yang telah memanfaatkan rasa simpati warga dengan menyajikan cerita bohong
bahwa dirinya adalah ibu dari beberapa yatim piatu. Ia mengklaim sebagai janda
yang kesulitan ekonomi dan memerlukan dukungan untuk merawat anak-anak yatim
piatu yang konon menjadi tanggung jawabnya.
Siti
Rahmawati dengan licik memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumpulkan sumbangan
dan santunan dari masyarakat. Warga yang prihatin memberikan bantuan berupa
uang, pakaian, dan makanan kepada wanita tersebut, percaya bahwa mereka
membantu keluarga yang tengah mengalami kesusahan.
Namun,
kecurigaan mulai muncul ketika beberapa warga menemukan inkonsistensi dalam
cerita Siti Rahmawati. Pihak berwajib segera melakukan penyelidikan, dan
hasilnya mengungkap bahwa Siti Rahmawati bukanlah seorang janda, dan tidak
memiliki keterkaitan apa pun dengan anak-anak yang diakuinya sebagai yatim
piatu.
Kapolres
Surabaya, AKBP Suryo Wibowo, mengatakan dalam konferensi pers, "Kami telah
menangkap Siti Rahmawati untuk dimintai keterangan terkait perbuatannya.
Praktik gendam semacam ini merupakan tindakan penipuan yang akan kami
tindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku."
Warga
Surabaya yang merasa dikhianati mengecam tindakan Siti Rahmawati dan berharap
agar hukum dapat ditegakkan dengan adil. Pihak berwajib mengingatkan masyarakat
untuk lebih waspada dan melakukan verifikasi sebelum memberikan bantuan kepada
mereka yang mengaku membutuhkan pertolongan. Kejadian ini menjadi pelajaran
berharga untuk meningkatkan kesadaran dalam berbagi kepada sesama.