Jakarta, 25 Mei 2024 — Sebanyak 38 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta mengalami banjir pada pagi hari ini, dengan ketinggian air mencapai hingga 2,6 meter di beberapa wilayah. Wilayah yang terdampak paling parah adalah Pejaten Timur, Jakarta Selatan, yang mencatatkan ketinggian air mencapai 2,6 meter, memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa hujan deras yang turun sejak dini hari telah menyebabkan beberapa sungai meluap, termasuk Sungai Ciliwung. Selain Pejaten Timur, wilayah-wilayah lain yang terdampak antara lain Kampung Melayu, Rawajati, dan Karet Tengsin.
Tim evakuasi dari BPBD, dibantu oleh TNI, Polri, dan relawan, telah diterjunkan ke lokasi-lokasi terdampak untuk membantu evakuasi warga serta mendistribusikan bantuan darurat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian materi diperkirakan cukup besar.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan siap mengambil tindakan cepat untuk mengatasi banjir. "Kami mengimbau warga yang berada di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika air mulai naik," ujar Isnawa.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk bergerak cepat dalam menangani banjir dan memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. "Fokus utama kami saat ini adalah keselamatan warga dan penanganan darurat. Seluruh aparatur di lapangan sudah kami kerahkan untuk membantu evakuasi dan menyediakan tempat penampungan sementara," kata Anies.
Banjir yang terjadi di Jakarta ini juga mengakibatkan gangguan lalu lintas di beberapa ruas jalan utama. Beberapa jalan terpantau tergenang air hingga tidak bisa dilalui kendaraan. Warga yang hendak beraktivitas diimbau untuk mencari rute alternatif atau menunda perjalanan jika memungkinkan.
Dengan curah hujan yang diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, BPBD mengingatkan warga untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari pemerintah dan siap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan.