Makkah, 15 Juni 2024 - Jamaah haji Kloter 92 SUB mengawali rangkaian ibadah haji mereka dengan melaksanakan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 H, yang bertepatan dengan tanggal 15 Juni 2024. Sebelum wukuf, seluruh jamaah telah diberangkatkan menuju Arafah pada 14 Juni 2024, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPIH).
Pelaksanaan Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Pada saat ini, jamaah berkumpul di padang Arafah untuk berdoa, berdzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Jamaah Kloter 92 SUB yang berada di maktab 28 mengisi waktu di Arafah dengan mendengarkan khutbah wukuf yang disampaikan oleh KH Imam Chambali. Setelah khutbah, para jamaah diarahkan untuk berdzikir dan memohon ampunan Allah SWT, serta melakukan doa bersama. Seluruh rangkaian ibadah wukuf ini dilakukan di tenda yang telah disiapkan di Arafah, mulai setelah shalat Dzuhur hingga menjelang Maghrib.
Khutbah Wukuf dan Dzikir Bersama
Dalam khutbahnya, KH Imam Chambali menekankan pentingnya wukuf sebagai momen puncak untuk introspeksi diri, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jamaah diajak untuk merenungkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Setelah khutbah, suasana Arafah dipenuhi dengan suara dzikir dan doa yang khusyuk, menciptakan atmosfer yang sakral dan penuh makna.
Mabit di Muzdalifah: Tantangan Transportasi
Usai wukuf, jamaah Kloter 92 SUB diangkut ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam) dan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumroh di Jamarat, Mina. Pelaksanaan mabit di Muzdalifah terbagi menjadi dua kelompok: kelompok normal yang menjalankan ibadah mabit secara penuh dan kelompok risti (risiko tinggi) dan lansia yang hanya singgah sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Mina.
Namun, pelaksanaan mabit di Muzdalifah menghadapi beberapa kendala. Bus yang seharusnya mengangkut jamaah dari Muzdalifah ke Mina mengalami keterlambatan, dengan interval kedatangan bus sekitar 30 hingga 45 menit. Hal ini menyebabkan antrian panjang, sehingga jamaah baru tiba di Mina di atas jam 07.30 waktu Arab Saudi, saat matahari sudah tinggi dan suhu mulai menyengat.
Tantangan Akomodasi di Mina
Sesampainya di Mina, jamaah yang datang belakangan mengalami kesulitan mencari tempat istirahat di dalam tenda. Banyak dari mereka, terutama yang lanjut usia, terpaksa tidur di luar tenda, yang sangat riskan dan membutuhkan perhatian lebih dari pihak penyelenggara. Fasilitas kamar mandi di maktab 28 Mina juga sangat terbatas, dengan rata-rata jamaah harus menunggu sekitar 30 menit untuk bisa menggunakan kamar mandi.
Suasana di Mina sangat padat dengan tenda-tenda yang penuh sesak oleh jamaah dari berbagai kloter. Jamaah Kloter 92 SUB harus berbagi fasilitas dengan ribuan jamaah lainnya, mengakibatkan antrian panjang dan kondisi yang kurang nyaman. Namun, semangat dan keikhlasan para jamaah dalam menjalankan ibadah haji tetap tinggi.
Prosesi Lempar Jumroh
Di Mina, jamaah melaksanakan ibadah lempar jumroh yang terbagi menjadi dua kelompok: kelompok nafar awal yang melakukan lempar jumroh selama tiga hari, dan kelompok nafar tsani yang melaksanakan lempar jumroh selama empat hari. Jarak antara maktab 28 dan Jamarat sekitar 3,8 hingga 4 km, sehingga jamaah harus menempuh perjalanan pulang pergi sejauh 8 km setiap hari untuk melaksanakan lempar jumroh.
Meskipun perjalanan menuju Jamarat melelahkan, jamaah tetap bersemangat melaksanakan ibadah ini. Mereka berangkat bersama dalam kelompok, saling membantu dan mendukung satu sama lain. Suasana kebersamaan dan kekompakan sangat terasa, menunjukkan semangat persaudaraan di antara para jamaah.
Thawaf Ifadah dan Penyelesaian Ibadah Haji
Setelah prosesi lempar jumroh, jamaah Kloter 92 SUB yang tergabung dalam kelompok nafar awal kembali ke hotel untuk melaksanakan thawaf ifadah dan sa'i pada 19 Juni 2024. Dengan selesainya thawaf ifadah, seluruh rangkaian ibadah haji mereka dapat disebut sempurna (haji tam).
Thawaf ifadah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah. Jamaah Kloter 92 SUB melaksanakan thawaf ini dengan penuh kekhusyukan, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali sambil berdoa dan berdzikir. Setelah thawaf, mereka melanjutkan dengan sa'i, yaitu berjalan antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Meskipun thawaf dan sa'i cukup melelahkan, para jamaah merasa bersyukur dapat menyelesaikannya dengan baik.
Persiapan Thawaf Wada' dan Kepulangan
Selanjutnya, jamaah Kloter 92 SUB tinggal menyelesaikan thawaf wada' atau thawaf perpisahan sebelum menuju Madinah Al-Munawwarah untuk menunggu jadwal kepulangan ke Indonesia pada 18 Juli 2024. Thawaf wada' dilakukan sebagai tanda perpisahan dengan Baitullah, di mana jamaah berdoa agar dapat kembali lagi ke Tanah Suci di masa mendatang.
Di Madinah, jamaah akan mengunjungi Masjid Nabawi dan makam Nabi Muhammad SAW serta melaksanakan ibadah di tempat-tempat bersejarah. Mereka akan menghabiskan waktu di Madinah dengan memperbanyak ibadah dan ziarah sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini bagi Kloter 92 SUB berjalan dengan lancar meskipun menghadapi beberapa kendala logistik dan akomodasi. Diharapkan, semua jamaah dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa haji yang mabrur. Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPIH) diharapkan dapat terus meningkatkan pelayanan dan fasilitas bagi para jamaah di tahun-tahun mendatang.
Harapan dan Doa
Jamaah Kloter 92 SUB menyampaikan rasa syukur dan harapan agar ibadah haji mereka diterima oleh Allah SWT dan mendapat predikat haji mabrur. Mereka juga berharap dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa pengalaman spiritual yang mendalam. Semoga ibadah haji tahun ini menjadi berkah bagi seluruh jamaah dan membawa kedamaian serta kebahagiaan bagi mereka dan keluarga yang menunggu di tanah air.
Reporter: Deddy Rusdiana Utoyo (anggota rombongan 5 Kloter 92)