Seo Services

IQ,EQ,SQ yang Berpengaruh terhadap Perkembangan Remaja



 Masa remaja merupakan periode penting dalam menunjang kesuksesan anak. Pada fase ini, bakat dan potensi anak mulai terlihat. Oleh karena itu, orangtua punya peran penting  dalam mengarahkan anak pada jalur yang tepat untuk mengoptimalkan potensi mereka. Salah satu yang perlu diketahui orangtua adalah intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), dan social quotient (SQ). IQ, EQ, dan SQ adalah tiga jenis kecerdasan yang umum dipelajari dalam ilmu psikologi. Ketiga jenis kecerdasan ini memiliki aspek dan kategori masing-masing, yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kecerdasan secara keseluruhan. Pengetahuan ketiga aspek kecerdasan ini pada anak bisa membantu orangtua dalam mendidik mereka.

IQ 

American Psychological Association (APA) mendefinisikan IQ sebagai ukuran standar tingkat kecerdasan individu berdasarkan tes psikologis. Tes IQ dirancang khusus untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang, seperti berpikir logis, pemecahan masalah, pemahaman informasi abstrak, serta kemampuan belajar.

Skor IQ biasanya digunakan untuk penempatan pendidikan, penilaian kemampuan intelektual, dan evaluasi pelamar kerja. Semakin tinggi skor IQ, seorang anak dianggap memiliki kecerdasan lebih tinggi. Meski demikian, IQ bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kecerdasan seseorang. Pasalnya, skor IQ tidak bisa memprediksi kesuksesan di sekolah, kehidupan, atau bisnis. 

 EQ 

Teori EQ diperkenalkan pertama kali oleh Peter Salovey dan John D. Mayer pada 1990-an. Selanjutnya, teori ini dikenalkan kepada masyarakat luas oleh Daniel Goleman. EQ umumnya mencakup beberapa keterampilan. Pertama, kesadaran emosional. Kemampuan ini berupa mengidentifikasi emosi diri sendiri dan memahami apa yang mereka rasakan, termasuk emosi negatif, seperti kesedihan atau frustrasi. Anak yang memiliki kecerdasan emosional dapat mengelola emosi tersebut dan memahami konsekuensinya jika tidak diselesaikan. Oleh karena itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan realistis tentang diri mereka sendiri.

Kedua, kecakapan mengelola emosi. Kemampuan ini meliputi keterampilan mengatur emosi diri sendiri ketika diperlukan dan kecakapan dalam membantu orang lain melakukan hal yang sama.

SQ 

SQ identik dengan kecerdasan sosial (social intelligence) atau keterampilan sosial (social skill). Laman psychologs.com mendefinisikan SQ sebagai kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan empati dan asertif. Bentuk kecerdasan sosial dalam keseharian meliputi keterampilan berkomunikasi verbal dan nonverbal, memahami peran dan normal sosial, berempati pada orang lain, serta keterampilan membangun dan mempertahankan hubungan.

Anak yang memiliki kecerdasan sosial tinggi dapat membangun hubungan sosial yang lebih baik dengan orang lain. Karena, mereka mudah terhubung dan berempati pada orang lain. Hal ini membuat mereka dapat memelihara hubungan yang sehat dan menyelesaikan konflik dengan cara konstruktif. Selain itu, anak dengan SQ tinggi dapat mengelola stres dan kecemasan dengan baik. Mereka dapat memahami dan merespons situasi sosial dengan cara yang sehat dan mampu mengatasi emosi negatif. Anak dengan SQ tinggi mudah diajak berkolaborasi, berkomunikasi secara efektif dengan guru atau atasan, dan menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini pun dapat menunjang prestasi anak di sekolah dan di dunia kerja.

(disadur kompas.com)




ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.