Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Indonesia sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi Rumput Laut Dunia. Hal ini disampaikan Luhut dalam sebuah konferensi internasional yang membahas potensi pengembangan industri rumput laut sebagai bagian dari upaya mendorong ekonomi biru dan ketahanan pangan global.
Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor rumput laut yang hingga saat ini belum dimaksimalkan secara optimal. Sebagai salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia, Indonesia melihat peluang untuk mengambil peran strategis dalam pengembangan dan hilirisasi produk berbasis rumput laut di pasar global.
"Kita sedang mengupayakan agar Indonesia bisa menjadi Ketua Satgas Hilirisasi Rumput Laut Dunia. Potensi besar ini harus kita manfaatkan untuk kepentingan nasional dan global," ujar Luhut pada Kamis (26/9/2024).
Luhut menjelaskan bahwa hilirisasi rumput laut merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah produk rumput laut Indonesia, yang saat ini lebih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah. Dengan memimpin Satgas tersebut, Indonesia berambisi menjadi pusat pengembangan teknologi dan inovasi produk rumput laut, seperti bahan baku pangan, kosmetik, hingga bioplastik.
Penguatan hilirisasi rumput laut dinilai juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Industri rumput laut yang dikelola secara berkelanjutan diyakini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Luhut juga menyampaikan bahwa beberapa negara sahabat dan organisasi internasional telah menunjukkan dukungan terhadap inisiatif ini. Indonesia optimis bahwa dengan menjadi Ketua Satgas Hilirisasi Rumput Laut Dunia, posisi negara dalam rantai pasok global akan semakin kuat, dan ekspor produk berbasis rumput laut akan terus meningkat.